Minggu, 22 Mei 2016

Raspberry Pi

Rasberry Pi - bukan Blackberry - sering juga disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan tunggal (Single Board Circuit/ SBC) yang memiliki ukuran sebesar kartu kredit. Rasberry Pi bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti spreadsheet, game, bahkan bisa digunakan sebagai media player karena kemampuannya dalam memutar video high definition. Rasberry Pi dikembangkan oleh yayasan nirlaba, Rasberry Pi Foundation yang digawangi sejumlah developer dan ahli komputer dari Universitas Cambridge, Inggris.

Dalam peluncuran pertamanya pada akhir Februari 2012 Rasberry Pi terjual 100.000 unit hanya dalam kurun waktu beberapa jam saja. Ini menggambarkan betapa antusiasnya publik dalam menyambut kehadiran Rasberry Pi. Namun demikian, Rasberry Pi belum dikenal di negara kita.

Spesifikasi

Rasberry Pi kini telah memasuki generasi ke 3. Generasi ketiga memiliki 2 model yaitu Model A dan Model B. Untuk Rasberry Pi 3 Model B memiliki spesifikasi sebagai berikut:

  • A 1.2GHz 64-bit quad-core ARMv8 CPU
  • 802.11n Wireless LAN
  • Bluetooth 4.1
  • 1GB RAM
  • 4 USB ports 
  • 40 GPIO pins
  • Full HDMI port
  • Ethernet port
  • Combined 3.5mm audio jack and composite video
  • Camera interface (CSI)
  • Display interface (DSI)
  • Micro SD card slot (now push-pull rather than push-push)
  • VideoCore IV 3D graphics core

System Operasi Rasberry Pi
Banyak sistem operasi yang dapat dibenamkan dalam mini komputer Rasberry Pi. Beberapa system operasi yang populer diantaranya:

NoOfficial Operating systemThird Party Operating system
 1NOOBS OS Ubuntu Mate OS
2Raspbian OSWindows 10 IoT




Free Software for Linux

Kekhawatiran terbesar untuk bermigrasi ke linux terletak pada ketersediaan software pendukungnya. Pengguna windows masih menganggap bahwa linux masih memiliki software pendukung yang sangat sedikit.

Linux telah berkembang, begitupum software pendukungnya. kini linux memiliki banyak software handal yang dapat digunakan secara gratis.



No Jenis software Free software Propietary Software
1 Office suit WPS office MS.office
2 Photo editor GIMP Adobe photoshop
3 Image maker InkScape Corel draw
4 Animation/vidieo editor Blender Macromedia flash
5 Desktop publishing Scribus Adobe page maker


Senin, 04 April 2016

the UEFA club ranking 2015

the UEFA club ranking 2015

the UEFA elub coefficiemt rankingfs are based on the results of clubs competing in the five pervious seasons of the UEFA Champions League and UEFA Europa league. the rankings determine the seeding of each club in all UEFA competitipn draws.

UEFa champions League points system
first qualifying round elimination - 0,5 points
 second qualifying round elimination - 1 point
 group stage participation - 4 points
 group stage win - 2 points
 group stage draw - 1 point
 round of 16 participation - 4 points

 see the tabble bellow for the details

RANK NO. CLUB COUNTRY 2016/2017 LAST 5 SEASONS
1 REAL MADRID CF ESP 28.785 167.142
2 FC BAYERN MUNCHEN GER 26.028 156.778
3 FC BARCELONA ESP 27.785 156.142
4 CLUB ATLETICO DE MADRID ESP 24.785 136.142
5 CHELSEA FC ENG 20.550 1358.956

Anggota - anggota Bismania Community


One friend in a lifetime is much; two are many; three are hardly possible.
Henry Adams
Dear Sahabat,
Untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi dan menjaga tali silaturahmi, yuk kita isi form data almumni. Tidak lama kok, hanya butuh waktu kurang dari 10 menit untu mengisi form ini,
Data alumni yg telah mengisi Form dapat di lihat di :
ok thanks ya bro,  buat yang sudah mengisi formnya, yang belum mengisi atau baru liat-liat doang, ditunggu datanya.
Friendship is the soul’s heaven.
A. Bronson Alcott
see…..

Posted on

Minggu, 13 Maret 2016

ELEMENTARY OS

ELEMENTARY OS

Linux dengan ratusan distronya memberikan banyak pilihan sistem operasi yang nenas digunakan. saat ini, situs distrowatch mencatat setidaknya sebanyak 275 disto dapat di download dan digunakan secara bebas. dari sekian distro, elementary OS merupakan salah satu disatro yang menarik dan layak untuk dicoba.

elementary os  merupakan sebuah distro linux  berbasiskanb ubuntu. distro ini menggunakan deskop manager-nya sendiri yang bernama panthoer dan terintegrasi dengan aplikasi berwarna elementary OS lainnya, seperti plank ( sebuah dick-bar berbasiskan dicky), peramban web midori, dam scratch( taks editor yang sederhana). distro ini menggunakan  gala sebagai window managernya, yang berbasiskan pada mutter windows manager

distro ini pada awalnya bermula dari sepaket tema dan aplikasi-aplikasi yang ditunjukan untuk ubuntu, namun kemudian berubah fungsi menjadi sebuah distro linux  tersendiri. sebagai turunan dari ubuntu, distro ini kompatibel dengan repositori dan paket paket milik ubuntu. distro ini juga mengguanakan sofhware center milik ubuntu untuk menangani pemasangan dan pencopotan perangkat lunak, meskipun software center elementary sendiri sendiri sedang dalam pengerjaan. tampilan antara mukanya di buat agar terlihat imtuitif bagi pengguna pengguana baru tanpa menggunakan banyak sumber daya dan dengan desain yang serupa dengan sistem oprasi OS X dari apple

instalasi

elementary os tersedia dengan bebas biaya, namun demikian anda bisa memberikan donasi untuk tim pengembangan. anda dapat menggunduh iso elementary os melalui website resminya. setelah itu anda dapat membuat live cd/usb yang mengizinkan anda untuk dapat mencoba tanpa perlu melakukan instalasi pada harddisk. installernya adalah ubiquity yang merupakan  installer standar untuk ubuntu kebanyakan sistem operasi turunannya.

Screenshoot


gambar gambar gambar

AWAL CERITA KESUKSESAN PO. HARYANTO

 AWAL CERITA KESUKSESAN PO. HARYANTO
Saya sering melihat bus PO. Haryanto di jalanan, entah itu di sekitar jalan raya dekat rumah, maupun ketika saya bepergian. Mungkin kamu juga mengalami hal yang sama? Nampaknya bus ini telah menjadi salah satu bus yang menguasai jalanan. Betapa tidak, pemilik bus PO. Haryanto ini di tahun 2013 lalu telah memiliki 83 bus eksekutif yang melayani jalur Jakarta-Kudus, Pati, Jepara, Ponorogo dan Madura. Dan bukan tidak mungkin sekarang di tahun 2015, jumlah busnya mengalami peningkatan. Dari itu semua, kita patut meneladani kisah sukses pemilik PO. Haryanto ini, dimana beliau dulunya hanyalah anak dari seorang buruh tani.

Haryanto, adalah nama pemilik PO. Haryanto. Berawal dari kenekatannya merauntau ke Jakarta dari Kudus tanpa uang dan pendidikan. Haryanto akhirnya mendaftar sebagai anggota TNI yang merupakan cita-citanya sedari kecil.
Bus PO. Haryanto / facebook PO. Haryanto
Cita-cita Haryanto akhirnya tercapai, pada tahun 1979 beliau mulai bekerja di kesatuan angkatan udara Kostrad di Tangerang. Tugas Haryanto di TNI AU adalah sebagai pengemudi, mengangkut alat-alat berat, meriam, beras dan perminyakan. Waktu itu penghasilannya sekitar Rp 18.000 per bulan.

Pernikahan Haryanto

Pada tahun 1982, Haryanto memberanikan diri untuk menikah. Namun, gaji belasan ribu yang diterimanya tiap bulan itu ternyata tak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Bahkan, rumah sewa berukuran 3 x 4 meter yang beliau huni bersama dengan istrinya tak mampu ia bayar.
"Untuk membayar sewa rumah saja saya utang," kenangnya seperti dikutip dari fanspage PO. Haryanto (14/3). Dengan kondisi keuangan yang serba kepepet itulah, justru mempertebal semangat Haryanto untuk mulai mencari usaha sampingan.

Nekat Membuka Usaha Sampingan

Awal membuka usaha, beliau tidak langsung memiliki bus. Di tahun 1984, dengan modal tak lebih Rp. 1 juta dari tabungannya, Haryanto nekat membeli 1 unit angkot Daihatsu, dan beliau pun menyopiri angkotanya sendiri. Waktu itu rute angkotanya Pasar Anyar-Serpong.

Meskipun telah memiliki usaha angkot, beliau tetap mengabdikan diri sebagai Prajurit TNI AU. Setiap hari beliau menyopir angkotnya dari jam 15.00-16.00, kemudian bekerja di Kostrad hingga pukul 19.00.

Jam 22.00, ia mulai mengemudikan angkotnya lagi hingga dini hari. Bisa dibayangkan betapa sibuknya beliau saat itu. Meskipun jam tidur berkurang, demi anak dan istri, beliau harus tetap semangat menjalankan kesibukannya di kala itu.

Berkat ketekunannya tersebut, tahun-tahun berikutnya, angkot Haryanto berkembang hingga ratusan unit. Modal untuk membeli angkot juga beliau dapatkan dari hasil kerja sampingannya yang lain, yaitu sebagai perwakilan bus PO Sumber Urip yang ia tekuni sejak 1990-2000.

Meskipun dari bisnis angkotnya beliau bisa mengantongi jutaan rupiah perhari, namun Haryanto tak mudah berpuas diri. Tahun 1990 ia membuka satu gerai showroom mobil di Tangerang yang khusus menjual angkot dari beragam karoseri. Gerai ini tak membutuhkan modal yang banyak, Haryanto hanya menyiapkan lahan bagi mereka yang ingin menjual angkotnya. Setiap bulan sekitar 20-30 unit mobil berhasil beliau jual.

Merintis PO. Haryanto

Di usianya yang ke 43 tahun, sekitar tahun 2002, Haryanto mengajukan surat pengunduran diri dari TNI AU. Dan sejak pensiun itulah Haryanto mulai sibuk dengan bisnis barunya di Perusahaan Otobus, yaitu PO Haryanto.

Kala itu Haryanto mendapat pinjaman dari BRI sekitar Rp 3 miliar. Uang itu ia gunakan untuk membeli 6 unit bus, dimana 1 bus harganya Rp 800 juta.

Pada tahun 2013 lalu, jumlah karyawan Haryanto sekitar 500 orang. Sopir PO. Haryanto mendidik sopir-sopirnya agar tak ugal-ugalan dan diprotes penumpang. Walau sudah menjadi juragan bus, Haryanto tetap rai segan-s setiap hari nongkrong di terminal, memeriksa sendiri kondisi bus-busnya sambil mendengarkan keluhan penumpang.

Sukses berbisnis trasnportasi, pada tahun 1997 beliau dan orang tua beserta istrinya berangkat ke tanah suci. Haryanto pun bertekad memberangkatkan para karyawannya ke tanah suci Mekkah. Akhirnya tekad tersebut berbuah kepada tradisi. Bagi karyawan yang taat dan tekun beribadah, Haryanto tak segan-segan membagi tiket untuk beribadah ke tanah suci Mekkah.
Meskipun pangkat terakhirnya di TNI AU hanya Kopral, namun berkat ketekunannya menjalankan bisnis transportasi ini, penghasilan Haryanto pun tak mau kalah dengan seorang jenderal.

TUA TUA KELADI

  TUA-TUA KELADI Aku masih mengatur nafasku sejenak setelah terduduk di ruang tunggu C4 Terminal Keberangkatan domestik 1C Bandara Soekarno Hatta.  Selama dua sampai tiga jam kurasakan detak jantung dan helaan nafas berada di “RPM tinggi”. Panggilan untuk penumpang penerbangan QG860 agar masuk ke dalam kabin burung besi memaksaku untuk beranjak dari ruang tunggu, menuntaskan etape terakhir sejauh kurang lebih seratus meter sebelum aku akan rehat selama lebih kurang dua jam ke depan dalam dekapan produk airbus yang dioperasikan oleh maskapai “Garuda Syariah” begitu kami biasa memplesetkannya.Aku tidak ingat bagaimana take off di siang hari itu, sepertinya alam pikiranku telah beranjak ke alam mimpi sebelum si burung besi mengepakkan sayapnya meninggalkan runaway, berkilas balik atas perjalanan semalam, apakah ini mimpi indah? Ataukan ini sebuah akhir dari episode mimpi buruk???
Minggu sore 27 Oktober 2013
Sedikit gerimis membasahi permukaan tanah Kota Magelang saat aku masuk ke kabin armada cadangan PO yang sudah sekian lama aku akrabi. Mendung masih menggelayut, seolah mengisyaratkan bahwa hujan rintik ini masih akan berlangsung lama, pertanda bahwa ibarat sebuah balapan F1, maka pemilihan ban intermediate menjadi pilihan jitu untuk perjalanan kurang lebih 500KM ke depan.

 Armada seri O cadangan
17.35 Bus beranjak dari titik pemberangkatan. Bus cadangan yang menggawangi rute ”Seri O” ini melaju dengan okupansi sekitar dua pertiga dari ketiga puluh dua kursi tersedia. Seri O reguler sendiri absen karena sehari sebelumnya mengantar rombongan ke Jakarta.
Tidak ada yang special sepanjang meninggalkan kota Magelang hingga sampai Ngadirejo, hanya pelebaran jalan Magelang-Secang saja yang menjadi hal baru bagiku setelah kurang lebih enam bulan  tidak mengaspal diatasnya. Memasuki Terminal Ngadirejo saat petang hari menyambut. Kurang dari lima menit waktu untuk stop di Terminal mungil ini, yang jelas agak terburu buru aku menuntaskan transaksi sekantong plastik gorengan sebagai bekal perjalanan malam ini.
Ngadirejo-Sukorejo masih sama dengan enam bulan lalu, dan bahkan enam tahun lalu pun juga demikian, ruas sempit berliku yang kadang memaksa bus untuk turun ke bahu jalan manakala berpapasan dengan kendaraan besar lain, atau saat harus bergantian lajur dalam memasuki tikungan-tikungan tajam.
20.21 “Deeerrrr.......” sebuah ledakan ditengah jalan yang diapit oleh pohon-pohon rimbun memaksa kami menepi, agak sulit untuk mencari lokasi yang datar, dan rata. Bus ditepikan di sisi kanan, karena sisi kiri terlalu curam perbedaaan antara bahu jalan dengan badan jalan. Operasi penggantian ban kiri sisi dalam cukup memakan waktu karena bus dengan chassis Hino R 235 ini mengaruskan untuk membongkar enam belas pasang baut ban untuk melepas ban sisi dalam, dan harus memasang lagi ke-enambelas baut itu setelah penggantian dilakukan. Tercatat saudara kandung Seri N AA1668CA turut menemani hingga proses penggantian ban ini selesai dilakukan. Selama operasi yang hampir setengah jam itu pula bus malam yang lain melewati kami. Tercatat Santoso Seri H pengganti AA1620AA, OBL Super Executive, Seri S AA1747AA dengan sticker besar salah satu komunitas penggemar bus di belakangnya, Santoso Seri E AA1514CA, Seri F AA1412CA, OBL AA1616EY, dan kompatriotnya AA1515FE kelas Patas, serta Excutive Rawamangun AA1616N. Setelah selesai, kami langsung melanjutkan perjalanan, meliuk-liuk di tengah hutan hingga sampai di Rumah Makan saat Santoso seri V1 “Jebretbus HD” hendak mengangkat jangkarnya.
21.50 Giliran “Seri O” meninggalkan RM Telaga Asri, para penumpang yang mayoritas penglaju tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali ke posisi masing-masing. Memasuki tanjakan Plelen langsung mengovertake Rosin Jetbus HD secara langsam. Sayangnya identitas detail dari Rosin ini tidak sempat teridentifikasi. Merayap dalam antrian tanjakan sebelum kemudian arus kendaraan menuju barat mendadak Stag. Penyebab stag ini adalah adanya Putra Remaja yang sthall di ujung tanjakan. Melihat celah dari arah barat yang kosong, lingkar kemudi kemudian diarahkan ke kanan, mengakuisisi jalur seberang kemudian –harus diakui- menyerobot posisi PK Nano-Nano B7689IX, Satu lagi Rosin, serta bus ¾ ‘profitan’ Polisi yang malam itu tampak juga berisi penumpang. Putra Remaja sendiri baru bisa diovertake selepas tanjakan. 
Tampak GMS ex Symphonie parkir di sisi SPBU Plelen, sementara Seri O masih berusaha mendekati OBL “Jetbus” Morodadi Prima AA1616CE biru putih. Beberapa kali upaya mendekat dan beberapa kali juga OBL bisa meloloskan diri, menari lincah diantara kawanan “gerandong”. Sekali waktu kepala Seri O sudah masuk seperlima badan, namun OBL menutup ruang gerak, memaksa Seri O untuk menarik nafas lagi, entah engine apa yang dibenamkan di chassis OBL yang meskipun ber-plat AA, tapi menurutku adalah OBL divisi Jakarta ini (CMIIW). Pada sebuah curve ke kanan, OBL harus mengakui ketangguhan mantan pelari Wonosari-Merak ini. Sebelum memasuki kota Batang OBL AA1616FY dan Asli Prima Nucleus menutup catatan impresif laju seri O.
22.31 Melintasi RS QIM Batang, dimana tampak ekor Shantika Scorpion King “taubat”. Kedua bus terus berconvoy sampai hingga menjelang Pekalongan, Shantika berhasil dilewati secara jantan. Tampak sangat menjanjikan laju Seri O dengan striker tunggal bernama Pak Harmono/Mono ini.
22.45 Bus menepi, tampak ada sesuatu yang salah dengan kelistrikan yang menyebabkan malfungsi AC dan panel di dashboard. Beberapa upaya utak atik dilakukan, beberapa kawan satu bendera turut membantu, beberapa Key Account Customer alias pelanggan tetap seri O juga turut membantu, satu persatu sekering diperiksa, upaya membandrek sana-sini dilakukan. Tak terasa jam telah berganti, puluhan bus malam berlalu seolah berlomba untuk mencapai Jakarta sepagi mungkin. Hingga barisan Harapan Jaya –yang sering jadi tolok ukur barisan penutup arus bus malam ke barat- mulai melintas di depan kami.
Bagaimana dengan kami??
Kulirik e-ticketku seolah memohon keajaiban agar jam take off yang tertera berubah lebih siang, atau malah sore......

 Menunggu perbaikan jelang Perempatan Ponolawen Pekalongan
“Aku nyusul koe, nggonku ora dadi iki” (Aku susul ke tempatmu, punyaku tidak bisa diperbaiki) Petikan pembicaraan Pak Mono dengan seseorang di seberang sambungan telepon. Semua penumpang telah kembali ke posisi masing-masing, bus dilarikan tanpa menggunakan AC, begitu juga dengan panel instrument yang ada di dashboard. Siapakah yang disusul? Jalur ke barat sudah sepi, sehingga tanpa waktu lama kami telah sampai di Wiradesa. Tampak dari jauh sebuah bus dengan ciri khas Lampu belakang tumpuk dan kaca belakang model lengkung terparkir di tepi jalan. 
Dari pembicaraan singkat diputuskan untuk para penumpang dipindah ke armada di depan. Setelah dipastikan bahwa bus pengganti tersebut siap 100% untuk meneruskan perjalanan ke barat. Para penumpang berpindah ke kabin anyar buatan karoseri Tri Sakti ini. Seri E AA1485AA Mercedes Benz OH 1518 langsiran 2004 ini akan menjadi seri O untuk setidaknya ¾ PP ke depan. Waktu sudah menunjukkan pukul 01.09 dini hari saat bus yang baru saja melakukan perbaikan turbo ini melangkah maju. Diputuskan pula untuk masing-masing kernet tetap tinggal di bus masing-masing, sedangkan untuk pengemudi tetap mengantar penumpang, itu berarti bahwa untuk Seri O lanjutan ini Pak Mono masih di belakang kemudi. 

AA1485AA, Santoso reguler seri E (Foto : Eko Adi Septiyanto Facebook)
Sebelum Pemalang kami berhenti lagi untuk meminjam ban cadangan dari Seri C yang melintas menuju timur. Perjalanan Seri O malam ini memang sangat terbantu oleh persaudaraan antar sesama crew. Tepat setengah jam setelah meninggalkan Wiradesa, kami menapaki lingkar Pemalang, tidak ada yang bisa diceritakan di sini selain beberapa truck yang diovertake tanpa perlawanan sama sekali, ataupun sejumlah kecil kendaraan pribadi yang semuanya melaju pelan.
2.17 Memasuki Tegal, tampak dua buah Pahala Kencana sedang melaksanakan kewajiban kontrolnya, entah PK divisi mana sepertinya dari Surabaya, Malang, dan sekitarnya.
2.44 Masuk Pejagan, arus lalu lintas semakin monoton. Ayunan suspensi OH 1518 ini mungkin layak diberi nilai delapan. Begitu pula dengan performa engine yang sebenarnya termasuk engine “kecil” ini, bus masih mampu melaju hingga diatas 100kph. Bahkan diakui oleh sang driver bahwa lari dari OH1518 ini tidak terlalu jauh dibawah R235 batangannya.
3.15 Memasuki rest area Tol Kanci-Palimanan, tempat biasa mengisi bahan bakar. Selepas rest area mulai tampak ekor bus, yang ternyata adalah ekor dari Maju Lancar non AC AB7621CD. Tanpa perlawanan Maju Lancar memberi ruang bagi kami untuk lewat lebih dulu.
4.50 Aku terbangun, entah bus apa saja yang berhasil disusul. Saat itu posisi kami tepat di belakang Harapan Jaya AG7915IB yang hendak berbelok ke RM Taman Sari.
5.20 Kembali aku terjaga, kurasakan bus berhenti. Kami sampai di ujung antrian kendaraan entah di mana pangkalnya. Posisi kami saat itu ada di Depan Jembatan Timbang Jatisari. Worst case adalah jika pangkal antrian ini adalah simpul kemacetan Jomin. Di depan kami tampak beberapa bus Jawa Tengahan yang tengah malam tadi berhasil melewati kami saat kami masih berkutat dengan problem kelistrikan. Dalam arus yang tersendat itu, kejelian Pak Mono mampu membawa Seri O “pinjaman” ini mengungguli Rosin 381, dan kompatriotnya 168. Tidak hanya itu, bus dengan livery kombinasi putih-orange ini juga mampu mengungguli “saudara tua”nya dari Kutoarjo, sebuah Proteus Non AC, Karina KE-XXX, serta Madu Kismo K1605EW. 
Setelah penantian cukup lama, akhirnya kami menemukan U-turn yang langsung dimanfaatkan untuk mengambil lajur berlawanan mengikuti beberapa Bumel Cirebonan, dan Angkutan Minibus Mitsubishi Canter Pemanukan-Cikampek. Kembali ke lajur yang seharusnya, lalu lintas sedikit mencair. Laju bus di kisaran 30-40kph. Dalam arus yang masih padat itu, kami masih memenangi adu sprint dengan PM Toh “Fenomena Cs” bus dengan bagasi atas setinggi hampir satu meter itu berhasil dilalui dari kanan, demikian pula dengan Raya nomor KIR 21. 
Aktivitas masyarakat pagi itu semakin menggeliat, seiring dengan bergesernya keremangan subuh menuju terang. Salah satu aktivitas masyarakat yang mengganggu arus kendaraan baik ke barat maupun timur adalah berkerumunnya karyawati pabrik yang menunggu angkutan, tak jarang pula angkutan-angkutan tersebut menaikkan penumpang secara sembrono, menyebabkan antrian mengular di belakangnya. Semakin dekat ke Simpang Jomin, laju bus semakin bebas. Hal itu karena ditiadakannya pulau jalan menjelang Fly over Cikampek. Tercatat PK K1603B, Harta Sanjaya AD1725BE, serta Rosin 395 berhasil kami lewati dari lajur ke-3.
6.51 Kami telah sampai di pertigaan fly over Cikampek, bersyukur pagi itu arus kendaraan dari barat ditutup, sehingga kami bisa dengan bebas melaju di lajur kanan, mendahului belasan kendaraan dengan tujuan searah. Sesampai di Simpang Mutiara, sempat terjadi ketegangan saat Seri O ini terus ngotot ambil lajur kanan, sebelum akhirnya dipaksa balik ke lajur kiri oleh security pabrik yang sedang bertugas. Body bus beberapa kali digebrak sambil terdengar kata-kata dalam bahasa Sunda yang tentu saja kami tidak mengertinya.
7.05 Gerbang Tol Cikopo. Sejauh ini nafas OH 1518 ini tidak menunjukkan tanda-tanda rewel. Meskipun sudah diforsir sedari tengah malam tadi. Berbeda dengan Tunggal Dara Putera yang tampak di sisi kiri sedang membuka kap mesin dengan dikerumuni beberapa penumpangnya. Sari Mustika Golden Dragon masuk ke dalam catatan saat berhasil dilewati di KM71. Berikutnya Raya Discovery dan Junior Executive yang parkir di tepi kiri tepat dibawah interchange Dawuan. Tidak cukup sampai di situ, Rhema Abadi New Celcius coklat muda AA1526DA berhasil disusul dari kiri (FYI, AA1526DA adalah tergolong baru untuk Magelang, baru release sekitar pertengahan tahun ini). Selanjutnya berturut-turut Rosin 420 kami centang di KM62, Rhema Abadi AA1421DA di KM 57, Sumber Alam Proteus AA1431AL yang beriringan dengan Sumber Alam Nucleus AA1521CF di KM53, Pahala Kencana B7889ZX Jetbus rombakan Marcopolo di KM 50.
Laju unbeatable Seri O terhenti saat Primajasa Non AC Bandung-Bekasi melesat lebih cepat dari kami melewati bahu jalan. Cukup lama kami mampu menjaga jarak dengan Primajasa, kedua bus berjalan konstan meninggalkan SA Comfort non AC 289162 di KM 35. Jelang Gate Tol Cikarang Utama Santoso seri B AA1531CA memberikan jalur tanpa perlawanan. Sampai sejauh ini perjalanan di dalam Tol masih lancar. Sedikit angin segar bagiku yang masih dibayangi kemungkinan gagal boarding.
Memasuki KM 25 laju kendaraan menuju barat mulai tersendat. Dalam lalu lintas yang padat itu beberapa kali bahu jalan menjadi “penyelamat”, tak perlu diperdebatkan apakah halal atau tidak cara ini. Sebuah pelanggaran apabila dilakukan bersama-sama dan berulang kali maka bukan pelanggaran lagi namanya (begitulah mungkin pembenaran yang entah benar atau tidak). Faktanya Handoyo New Celcius AA1456DA berhasil kami lalui. Bukan sembarang overtake karena Handoyo ini bertujuan akhir Ciledug, sama dengan tujuan akhir seri E, rute yang seharusnya dijalani bus ini. Tentunya ada sedikit gengsi juga di dalamnya. Dewi Sri Purwodadi, Gajah Mungkur Evolution Fajar Vip nomor 09, ALS AC Ekonomi, Pahala Kencana K1493B, dan Haryanto Putri berhasil kami centang melalui berbagai lajur sebelum KM17. Sumber Alam AA1485AL Comfort Non AC, Handoyo Evobus AA1758CA kami geser di KM 13. Pun demikian halnya dengan OBL AA1616EY yang berhasil kami centang jelang interchange Cikunir. Overtake terakhir ini seolah menjadi bukti bahwa duet “Serdadu-Kawoel” ini mampu memangkas kerugian waktu karena trouble semalam. OBL yang semalam sudah mendahului kami saat penggantian ban ternyata masih bisa disusul sebelum masuk Tol Dalam Kota.

AA1485AA "Serdadu" Pict Facebook Santoso Lovers
8.55 Bus menurunkanku di Jatibening. Kucek kembali jam keberangkatan QG860 yang tertera di Pukul 10.50. Artinya dikurangi waktu untuk pelaporan dll praktis aku hanya punya waktu satu jam. Upss.....ada yang salah. Angka 8.55 ini masih merupakan angka WITA, artinya ada satu jam injury time untukku. Kulangkahkan kaki meninggalkan Halte Jatibening, untuk naik armada Vios putih berlogo huruf “E”. 
Akupun lega saat permohonan check inku masih di approve kurang lebih 45menit sebelum jam keberangkatan.

Naik Gajah Ku Mengantar Ayah

 Naik Gajah Ku Mengantar Ayah

Diawali dari gonjang-ganjing gara-gara situs mulkiplik hilang dari peredaran, maka saya rasa perlu untuk mem-back-up tulisan-tulisan saya ke sini. Beruntung jejak-jejak tulisan lama saya masih bisa diselamatkan via sent email yahoo saya.

Nah kali ini saya akan back up salah satu caper saya, yaa satu dulu. Koneksinya ngantri, dan lagi sudah malam ini. habis publish yang ini langsung deh cuci kaki teyus tidur.....ciyuuussss......

Naik Gajah ku mengantar Ayah.
6 Mei 2012
Hari minggu yang berbeda dari biasanya, Minggu-minggu sebelumnya selalu diwarnai perburuan lawan waktu menuju ke barat. Kali ini justru ngetan dan tidak ada cerita dikejar waktu.
Percakapan seminggu sebelumnya (sudah ditranslate) :
“Pah, buat minggu depan naik Ramayana aja yaa, turun Secang, sambung bumel ke Parakan” bujukku.
“Wah kok aneh-aneh, memangnya nggak ada yang langsung Parakan?”
“Ramayana bis-nya lebih nyaman, jok-nya longgar, makannya enak, tiket juga sama harganya” bujukku promosi, karena memang sedang kesengsem dengan si unyu-unyu dari Muntilan itu. Padahal jujur saja, diantara dua kandidat bus yang akan kami tumpangi, dua-duanya belum pernah aku mencicipinya juga.
“OBL kemarin kan Papah sudah pernah....” rayuku lagi..
“Nggak..... cari yang langsung, nggak pake oper-operan”...duhhhh...... yo wis nurut daahh..
Bagaimana dengan andalanku selama ini, Santoso?? Nggak ah, sementara prei dulu, AC Vip 7 baris seat buatan karoseri non leg rest langsung kucoret. Orang tua harus naik minimal eksekutif, sukur-sukur dapet super eksekutif.  Lagipula tidak ada misi mengejar waktu.

Siang jelang sore itu kami berdua telah berada di resto-nya Mas Mul Soto, sambil mengisi perut, sesekali kami menengok ke depan, kalau-kalau bis yang akan mengangkut kami telah tiba di pelataran terminal. Setelah makan, sejenak kami berkeliling terminal, ada Handoyo New Celcius, ada Ramayana E3, dan sejenak kemudian muncullah sosok Gajah Temanggung yang akan menggendong kami bertolak ke Timur. Oh ya, seingatku hari itu ada pula Mas Ponirin yang -dikala itu- masih galau. Tumben juga kok nggak sedang on duty menyiapkan bahan untuk membuat KiPerPon. Kalau sekarang sih nggak usah ditanya kenapa sering perpal di Jakarta.
Kehadiran Sang Gajah segera kami dekati, yup seperti yang sudah diduga, kali ini Hino RK-8 body New Travego Smile yang bertugas. Berbekal dua lembar tiket untuk seat 19-20 kami check in ke dalam lambung gajah jepang ini. Satu tas ukuran sedang langsung aku letakkan di bawah kursi nomor 20. Kutebarkan pandangan, konfigurasi seatnya lumayan unik. Seat kiri berjumlah enam baris, namun di depan pintu belakang masih tersedia space untuk satu kursi lagi. Jadi jarak antar bangku masih menganut 7 baris, namun yang dipasang cuma enam. Itulah sebenarnya yang menjadikan alasan kenapa sedari awal aku pilih seat 19-20, padahal ada seat kiri yang lebih depan. “Mbak saya minta yang kanan ” begitulah special requestku saat menebus tiket minggu sebelumnya. Di ruang kosong tersebut terhampar kasur matras, mungkin untuk istirahat crew-nya.
http://img837.imageshack.us/img837/2113/pulogadung2012050601008.jpg
AA1616N
Sebelum berangkat, petugas agen melakukan kontrol. Saat itu oleh mas-mas agen kami ditawari seat 11-12 kosong, ya sudah laah, mau aja maju:) happy. Pukul  16.35 Sang Gajah dengan nomor registrasi AA1616 N meninggalkan Terminal Rawamangun. Tidak melewati pintu Tol Pedati, namun bus diarahkan menuju Arion Mall, kemudian berbelok kiri menyusuri jalan Pramuka. Posisi sandaran punggungku yang tanggung antara rebah dan tegak membuatku tidak nyaman. Segera tangan kiriku meraba-raba lokasi biasanya tuas recleaning seat berada. Heh??? Kok nggak ada..... kutengok tempat dimana biasanya tuas recleaning seat berada, ya ampuunnn....!!!! tuasnya sudah hilang!!!:(( crying, yang ada tinggal lubangnya tempat biasanya recleaning seat menyembul dari dalamnyaX( angry. Mau pindah lagi ke seat 19-20 kok repot, dan ngisin-isini. Di posisi seat nomor 20 Papahku nyaman saja karena baik recleaning seat maupun leg rest berfungsi dengan baik.
Bus masuk Tol Lingkar dalam yang kebetulan juga tidak terlalu ramai, perangkat audio sempat berdesis sejenak, tanda akan ada yang bernyanyi. Hmm hiburannya apa yaa?? Penasaranku. Sekian detik kemudian yang muncul justru olah vokalnya Ayu Ting-Ting dalam lagu Alamat Palsu. Not interested ah..[-( not talking
16.54 Sang gajah mulai menapaki permadani Hitam Cawang-Cikampek, sebuah Setia Negara “Al Faruq” langsung mempecundangi dan menyisakan kepulan asap kepada sang gajah yang sedang mengambil nafas:-& sick. Style mengemudi driver pertama cukup kalem, tidak memforsir power melimpah dibalik chassis hino RK-8 ini. Kendati berjalan kalem dalam kisaran 70-80kph, bukan berarti Sang Gajah hanya menjadi bulan-bulanan. Sumber Alam Legacy Hino RK-8 langsiran 2010 AA1503AL jurusan Klaten berhasil dilewati dari sisi kiri. Melintasi Jatibening tampak Setia Negara “Al Faruq” menepi, mengais penumpang yang memerlukan tempat berteduh karena hujan turun merata. Sejurus kemudian hujan bertambah deras menyebabkan lalu lintas di dalam Tol semakin merayap. Dalam kepadatan lalu lintas sore itu, Sahabat Legacy dengan kode PC45 yang membawa rombongan anak TK berhasil mengambil celah untuk melewati busku. Dalam kepadatan lalu lintas ini snack dibagikan[]--- cook.
17.15 melintasi KM 20, kondisi hujan mulai mereda, kecepatan dapat ditingkatkan, meskipun masih dalam kisaran kecepatan standard. SA Bisnis Non AC 200082 Panorama DX dan Madjoe ploduk 261 berhasil dilewati tanpa perlawanan. Sebagian penumpang mulai menarik selimutnya. Kuamati ke barisan kursi depan, tampak seorang anak usia 10 tahunan dengan bapaknya yang berpotongan cepak, mirip “anggota”, sementara bangku deretan kedua diisi rombongan makhluk halus era 70an. Agak lupa aku dengan penumpang di seberang kami. Dari deretan penumpang depan tampak segmen pasar Safari Dharma Raya, sepertinya kaum mapan. Bukan para pemburu waktu, apalagi kaum kompor yang setia di barisan terdepan>:) devil. Ada hal menarik saat kuperhatikan lantai kabin yang basah, oh ternyata dari atas, tempat pintu emergency exit yang diatas bocor#-o d'oh!.
17.25 Driver pinggir mengambil tiket Tol, kondisi lintasan telah mengering, sehingga tetesan air dari emergency exit juga berhenti. Kernet bus ini beranjak dari kursi CB, kali ini untuk mensensus tujuan masing-masing penumpangnya. Tiba di penumpang depanku (Makhluk halus era 70an) “Kowangan, ngerti po ra??” weww.....#:-S whew!..galak juga nih emak-emak. Kernet muda ini hanya mengangguk, “nggih bu” jawabnya. Kami yang menyaksikan adegan itu cuma senyum:P tongue. Sisa cerita di dalam Tol adalah Bhinneka “Dewi” ngeblong secara sadis. Begitu pula dengan Karunia Bakti N63 new face yang masuk saat driver pertama menjalankan aksi netral. Hiburan dari sisi blong-blongan adalah SJ 52zx. Lanjut lagi daftar bus yang mengovertake adalah Ros In 348, MGI m0803 koridor Bandung-Bogor. Menara Jaya “NOK DIAN” G1409BB memperpanjang daftar bus yang ngeblong saat kami melaju santai di depan Rest Area KM 57. Shantika Merah Bayu Furindo menjadi bus terakhir yang menyalip kami tepat di KM 60.
Keluar Tol Cikopo bus melaju santai dengan kaca pintu kiri depan dibuka, masuklah empat orang, yang menarik dari keempat orang itu dua orang perempuan usia 27-30an, satu orang memakai anting besar, seperti mau show.Lalu lintas Cikampek sore itu kurang bersahabat, bahkan bus diarahkan masuk ke kota Cikampek.
18.24 Masih dalam kemacetan di kota Cikampek, Luragung Jaya kuning “Layung Sari” membuka jalur, sehingga semakin memperparah kemacetan. Dalam kemacetan ini aku memilih untuk menarik selimut, mencoba menikmati menjadi penumpang kelas Eksekutif. Badanku kumiringkan, mencoba mencari posisi paling nyaman di atas bangku yang tidak bisa disetel ini:-& sick.
19.33 Aku terbangun saat melintas Fly Over Pemanukan bersama HS 163 Jetbus. Lumayan juga laju sang gajah saat aku terlelap. Kubangunkan Papahku, sebagai persiapan untuk makan malam, karena RM Taman Sari sudah tak seberapa jauh. Masuk ruang servis makan yang remang-remang (remang-remang karena lampu neon di dalam ruang makan ditutup dengan kertas minyak) kami segera menuju ruang servis makan. Papahku mengambil menu ayam goreng dua potong karena tidak tahu, eh ternyata Mbak-Mbak yang bertugas diam saja, ah ya sudah ikutan ambil dua potong. Hehehe...:P tongue
http://img20.imageshack.us/img20/8632/img2012050601010.jpg
Suasana remang-remang di dalam Ruang Makan
20.20 Beranjak meninggalkan Rumah Makan, cukup lama waktu servis makannya. Baru beberapa langkah dari rumah makan, sebuah Purwo Widodo Mulyo body AP lawas langsung ngeblong. Meskipun sama-sama dari RM Taman Sari, mungkin Purwo Widodo sudah telat, sehingga langsung mengambil inisiatif untuk lari terlebih dulu.  Di belakang Purwo Widodo Haryanto Ocean 1525 langsung melibas kami, kalau yang ini bukan karena telat, tapi memang karena habbitnya sebagai Muriaan. Lampu kabin yang temaram menyeret sebagian besar penumpang untuk tertidur, gaya mengemudi driver tengah yang 11-12 dengan driver pinggir harus diakui memang handal dalam mengedepankan kenyamanan, terlebih jika menilik chassis RK-8 keluaran lama yang terkenal keras yang mengusung body New Travego AA1616N ini. Santoso AA1469AA “Lumintu” yang sedang bertugas menjadi seri C Lebak Bulus-Mampang-Pulo Gadung-Wonosari dengan kelas Bisnis Non AC melintas tanpa permisi terlebih dahulu melalui sisi kanan. Setelah salah satu tetangganya ini melintas, perlahan sang gajah mulai berlari kecil, Kedua bus kemudian berjalan beriringan.
20.40 konvoy kedua bis berakhir saat Sang Gajah berhenti di depan Yogya Mart Patrol untuk menaikkan dua orang lagi. 
20.47 Melintas di Eretan, jalan yang berhimpitan dengan garis pantai Jawa Barat, tampak empat buah Sinar Jaya menepi karena ada salah satu yang trouble. Salah satu dari keempat bus tersebut adalah 18J ex Batavia Express yang dulu terkenal itu.
21.28 Melintas Loh Bener, mengambil jalur baru. Kembali jarak dengan Santoso “Lumintu” mampu dirapatkan, begitu juga dengan Kompatriotnya Safari OBL Eksekutif jurusan Solo. Sempat tertinggal dala adu sprint vs Santoso, perlahan namun pasti Santoso berhasil didekati, kemudian diovertake dari kiri.=D> applause=D> applause Applause dah, Sang Gajah menang long run. Amukan gajah terus berlanjut dengan korban Handoyo front engine, Sumber Alam Ekonomi Panorama DX, Gunung Mulia Panorama 3 AD 1611.... dengan nomor absen 23. 
21.56 Masuk Tol Palimanan ekspektasiku akan “amukan Sang Gajah” mulai meninggi, namun yang terjadi justru sebaliknya, bus hanya melaju gontai di kisarang 60kph dan ada pada lajur kiri#-o d'oh!, memberi jalan lebar-lebar untuk Gunung Mulia yang tadi sudah di overtake untuk melenggang di depan. Berturut-turut di belakangnya GMS, Santoso “Lumintu”, PKProteus, dan Shantika BP Scorpion King sebelum melewati Gerbang Tol Plumbon. 
22.12 Laju bus masih belum berubah, kali ini Goodwill “Labas” body mirip Gran Aristo dan Haryanto Netral melaju kencang kali ini dari sisi kiri. Tidak melulu menjadi korban blong-blongan, Sang Gajah masih menunjukkan ke-digdayaannya atas Sumber Alam Nucleus, dan Sinar Jaya evolution RS. Muji Jaya Kuning dan Haryanto Purple menjadi bus terakhir yang kuidentifikasi membalap busku, sebelum aku bergabung dengan penumpang yang lain untuk sama-sama terlelap I-) sleepyI-) sleepy.
1.33 Melintasi Alas Roban jalur lama berbarengan dengan Dedy Jaya Purwodadi, hmm nggak bisa dikatakan terlalu pelan nih pikirku. Kembali kubangunkan Papahku, karena RM Sendang Wungu juga sudah di depan. Sampai di Rumah Makan, telah berjajar rapi berbagai macam aneka rupa gajah, ada yang berbody slempang dengan jurusan Klaten, ada pula New Marcopolo SE, dan tak ketinggalan Safari Dharma Jaya (OBL Non AC).
2.20 perjalanan kembali dilanjutkan, empat puluh menit di rumah makan kami manfaatkan untuk makan wedang ronde, eh atau minum wedang ronde yaa??? Yang jelas bayarnya cukup lima ribu rupiah per porsi tanpa ninggal rokok lhoo..=)) rolling on the floor=)) rolling on the floor..
Melintas Kalikuto sebuah evonext jadi-jadian milik PO Selamet berhasil membalap kami. Pertigaan lingkar Weleri diblong oleh Sang Gajah yang melaju lurus menuju kota Weleri, untuk kemudian berbelok menuju arah Sukorejo. Selepas pertigaan Jalan Sukorejo, kembali kami berhenti, kali ini karena OBL non AC sedang berhenti mengganti ban. Sejenak berhenti kami melanjutkan lagi perjalanan, meninggalkan OBL non AC yang sudah ditemani dua bus lainnya. Meliuk-liuk membelah hutan terasa enteng bagi Hino RK-8 ini, terlebih karena penumpang yang tidak penuh, sehingga turut mengurangi beban sang gajah dalam menaklukkan pegunungan.
Sukorejo lanjut, Candiroto lewat, Ngadirejo bablas, sepertinya kami bakal menjadi penumpang yang pertama turun. Tepat pukul 04.00 kami sampai di Pasar Kayu Parakan. Thanks to OBL “Gajah Temanggung” AA1616N. :) happy

Senin, 18 Januari 2016

PO. HARYANTO

NIH BUAT TEMEN TEMEN PECINTA PO. HARYANTO………SAYA KASIH NOMOR,DAN JULUKANNYA
DAN INI JULUKAN,NOMOR BUS PO.HARYANTO:

Mohon maaf kalo ga ada fotonya ya @Haryanyto mania
HR 01 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD The Phoenix = Red Flamboyan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG8vgpkWegxPcn0oDWVl9kL9kfDB0rqbW6vF5i-pAdfEZfvWP3HSGituGJvDDLTxJliKgdJgSJlm_c1vNaKtg36UBvIlPPI33r9EzvY8VE35PTZzn6iDo6stRLY0RNP9b0DXbb7vuiPUjy/s1600/IMG02450-20140617-1631.jpg
HR 02 : Hino R260 JetMarco biru Divisi Pariwisata

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrUZy8C36IEsW3aekYZlJI9JUHf60kvIAkZKTc_zwTQltEFu5hGGHsN1b1g_5pbzyF_iWN6_YTL19IoP2Ilis9fkgY0pXgPtJ8XtIDnCcYTEfovmfuOg5pCW44tTPI3TshcfO8iS3kumOn/s1600/02.jpg

HR 03 : Mercedes-Benz OH 1626 Air Suspension Jetbus HD livery Mozilla Black Gold ( Team Bojonegoro ) = Ferrari

HR 04 : Mercedes-Benz OH 1626 Air Suspension Jetbus HD livery Mozilla Black Gold ( Team Bojonegoro ) = The Pionner
 

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xfa1/t51.2885-15/s320x320/e15/11352059_859383497486458_1457406236_n.jpg
HR 05 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans = Shugesti

http://i1094.photobucket.com/albums/i457/arisprabowo/Haryanto-5merahthephoenix.jpg
HR 06 : Hino R260 Jetbus 2 non HD Black Gold ( Team Purwodadi ) = McLaren

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/s320x320/e15/11374690_912653625461334_321364250_n.jpg
HR 07 : Sold Out
HR 08 : Sold Out
HR 09 : Mercedes-Benz OH 1525 Jetbus Setra Hijau Divisi Pariwisata = Blastice

https://i.ytimg.com/vi/9FFQuLZMgDs/hqdefault.jpg
HR 10 : Hino R260 Jetbus Marco livery The Unicorn Putih Kuning ( Team Purwodadi ) = Ojo Dumeh
 
 https://i.ytimg.com/vi/AM28w4Qu0Dg/hqdefault.jpg
HR 11 : Sold Out


HR 12 : Mercedes-Benz OH 1525 Putih Ungu Setra Marco Divisi Pariwisata
HR 13 : Mercedes-Benz OH 1525 Putih Ungu Jetbus Setra Divisi Pariwisata
HR 14 : Sold Out
HR 15 : Mercedes-Benz OH 1525 Sprinter Marco Putih Biru Divisi Pariwisata
HR 16 : Sold Out

https://i.ytimg.com/vi/gqVCl4xk6qo/maxresdefault.jpg
HR 17 : Mercedes-Benz OH 1525 The Purple Putih Ungu Setra Smile Divisi Pariwisata
HR 18 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans = Velocista
HR 19 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD Air Suspension The Blue Titans = Inshaf
HR 20 : Sold Out
HR 21 : Sold Out

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaGDUErWQ2olN7ruVRdunZQWMAcJeoRye6CTtN_xQpsu3ht-kdMnEwLVd7UFzTCgtb_QHKq4aFKmKixTzvaNXhGwRH1PoHIoUDc58f3X4yNqJ-dMF27ynzVeU2AR8sp4gcdjYdTL9Bi0BO/s1600/309065_244103862315707_100001482840133_691797_2135400919_n.jpg
HR 22 : Mercedes-Benz OH 1525 The Evogreen Setra Divisi Pariwisata
HR 23 : Mercedes-Benz OH 1525 Setra Marco The Green Titans Divisi Pariwisata
HR 24 : Sold Out
HR 25 : Mercedes-Benz OH 1525 Setra Marco Divisi Pariwisata
HR 26 : Mercedes-Benz OH 1626 Air Suspension Jetbus HD livery Symphonie ( Team Muria Raya ) = New Tatto 505

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xfa1/t51.2885-15/s640x640/sh0.08/e35/11376452_966395920089257_863881079_n.jpg
HR 27 : Sold Out
HR 28 : Mercedes-Benz OH 1525 New Marcopolo Non HD The Ocean Divisi Pariwisata
HR 29 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Orange
HR 30 : Sold Out
HR 31 : Sold Out
HR 32 : Mercedes-Benz OH 1525 Jetbus non HD livery The Unicorn Putih Ungu Divisi Pariwisata
HR 33 : Mercedes-Benz OH 1525 Jetbus non HD livery The Unicorn Putih Ungu Divisi Pariwisata
HR 34 : Sold Out
HR 35 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus Marco HD The Phoenix

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/s320x320/e15/11326980_411757289027083_1686340586_n.jpg
HR 36 : Hino R260 Jetbus HD livery Mozilla Black Gold ( Team Madura ) = Black Steel
HR 37 : Hino R260 New Marcopolo Hijau Tosca ( Team Purwodadi ) = Axelle

https://i.ytimg.com/vi/tmcWiMKO6ig/hqdefault.jpg
HR 38 : Sold Out
HR 39 : Sold Out
HR 40 : Sold Out
HR 41 : Hino R260 Jetbus Marco HD The Ocean ( Team Purwodadi ) = The Flash

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/s320x320/e15/11376112_1613285692222288_1338779837_n.jpg
HR 42 : Sold Out
HR 43 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD Air Suspension The Phoebus ( Team Muria Raya ) = Bonzaby
HR 44 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD Air Suspension The Phoebus ( Team Muria Raya ) = The Special One

https://c2.staticflickr.com/8/7366/13709075865_d03eddec40_b.jpg
HR 45 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus 2 HD livery Mozilla Black Gold

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/s320x320/e35/11939563_1042248972473107_134333368_n.jpg
HR 46 : Mercedes-Benz OH 1526 New Marcopolo HD The Destroyer = Sang Pengembara
 http://cdn.vanillaforums.com/boyzforum.vanillaforums.com/FileUpload/79/376fd5c1580667f757b798dd908519.jpg
HR 47 : Mercedes-Benz OH 1526 Jetbus HD Air Suspension The Blue Titans = Sang Prabu

http://farm6.staticflickr.com/5550/10906879263_cd99fb0221_b.jpg
HR 48 : Hino R260 Jetbus HD The Destroyer
HR 49 : Hino R260 Jetbus HD The Phoenix = Handsome
HR 50 : Hino R260 Jetbus 2 HD livery Mozilla Black Gold

https://farm4.staticflickr.com/3715/12698640805_a519404684_b.jpg
HR 51 : Sold out

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xfa1/t51.2885-15/s320x320/e15/11326655_1644332445786227_1363226097_n.jpg
HR 52 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Madura ) = One Heart]

https://i.ytimg.com/vi/VoQ6K3x-7GM/hqdefault.jpg
HR 53 : Hino R260 Jetbus HD The Purple ( Team Solo ) = Sensitif

https://lh6.googleusercontent.com/-Mz4d0so06tg/ULshjEPm_QI/AAAAAAAABHw/zvEwByXb670/s640/269.JPG
HR 54 : Hino R260 Jetbus HD The Purple ( Team Solo ) = Baby Alien
HR 55 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Purwodadi ) = Road Fighter
HR 56 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Madura ) = Red Devils

https://expertofsomething.files.wordpress.com/2013/12/haryanto-hr56-jakarta-madura.jpg
HR 57 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans ( Team Madura ) = Zhablenk
HR 58 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Madura ) = AL-Amin
HR 59 : Sold Out
HR 60 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans = New Persia
HR 61 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans ( Team Madura )
HR 62 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans = Deadline – Kejar Tayang

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/e15/927709_1446667665588293_498946963_n.jpg
HR 63 : Hino R260 Jetbus HD The Blue Titans ( Team Madura ) = The Survival
HR 64 : Hino R260 Jetbus HD The Red Titans ( Team Purwodadi ) = P99 Walther
HR 65 : Hino R260 Jetbus 2 HD The Red Titans ( Team Bojonegoro ) = Cleopatra

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/e15/11326749_796702793760259_628270685_n.jpg
HR 66 : Hino R260 Jetbus HD The Green Titans ( Team Bojonegoro ) = Persibo
HR 67 : Hino R260 Jetbus HD The Green Titans ( Team Bojonegoro ) = Positive

https://scontent.cdninstagram.com/hphotos-xaf1/t51.2885-15/s306x306/e15/11241549_1232229636793966_1336873023_n.jpg
HR 68 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension Kuning Merah ( Team Muria Raya ) = Innocent

http://pbs.twimg.com/media/Bhj0psACYAAYDkE.jpg
HR 69 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension Kuning Merah ( Team Muria Raya ) = De Javu

https://c1.staticflickr.com/9/8476/8085239878_fe336cb419.jpg
HR 70 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension Kuning Merah ( Team Muria Raya ) = Risbaena

https://i.ytimg.com/vi/NFspzfm5glc/hqdefault.jpg
HR 71 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension Kuning Merah ( Team Muria Raya ) = Serdadu – Mayoret
https://i.ytimg.com/vi/ZM9sCV9j95Q/hqdefault.jpg
HR 72 : Hino R260 Jetbus 2 HD The Orange Titans ( Team Madura ) = Knight Rider

HR 73 : Hino R260 Jetbus HD The Orange Titans ( Team Madura ) = Integrity

HR 74 : Hino R260 Jetbus HD The Orange Titans ( Team Madura ) = Pesad

HR 75 : Hino R260 Jetbus HD The Orange Titans ( Team Madura ) = West

HR 76 : Hino R260 Jetbus HD The Orange Titans ( Team Madura )

HR 77 : Hino R260 Jetbus HD Biru Metalik livery Ex Tridifa Trans ( Team Solo ) = Montana

HR 78 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Biru ( Team Solo ) = Walisongo

HR 79 : Mercedes Benz OH Biru1526 Jetbus HD Biru Metalik livery Ex Tridifa Trans ( Team Bojonegoro ) = Hatim

HR 80 : Hino R260 Jetbus HD Biru Orange

HR 81 : Hino R260 Jetbus HD Biru Orange ( Team Madura ) = Sang Mahameru

HR 82 : Hino R260 Jetbus HD Biru Orange = Rainbow

HR 83 : Hino R260 Jetbus HD Ungu ( Team Madura ) = Mardatilla

HR 84 : Hino R260 Jetbus HD Ungu ( Team Madura ) = Imphosible Is Nothing

HR 85 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Ungu ( Team Muria Raya ) = Executioner

HR 86 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Ungu ( Team Muria Raya ) = Sun Breaker

HR 87 : Mercedes Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Muria Raya ) = Heroik

HR 88 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Merah Maroon ( Team Muria Raya ) = Goldenboy

HR 89 : Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Merah Maroon ( Team Muria Raya ) = Miracle

HR 90 : Mercedes Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Muria Raya ) = New Saphira

HR 91 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Muria Raya ) = Sang Wali
8139983_orig.jpg (960×720)
HR 92 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Muria Raya ) = The Best Moment BSQ

HR 93 : Hino RK8 Air Suspension Jetbus HD Putih Orange = New Tattoo 505 

HR 94 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = Wiro Sableng 212

HR 95 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Solo ) = Andromeda

HR 96 : Hino R260 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Solo ) = Batavia

HR 97 : Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = Semar

HR 98 : Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = Maestro

HR 99 : Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Muria Raya ) = Pedet Ucul

HR 100: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Merah ( Team Solo ) = Embun Seruni

HR 101: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Merah ( Team Solo ) = Gajah Kota

HR 102: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Hijau Muda ( Team Madura ) = Stereo Love

HR 103: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Hijau Muda ( Team Madura ) = Dewa Ruci

HR 104: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Hijau Muda ( Team Madura ) = Fujiyama

HR 105: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Hijau Muda ( Team Madura ) = Quality Time

HR 106: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Wonogiri ) = La Samba

HR 107: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Solo ) = Ningrat

HR 108: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Wonogiri ) = Lamborghini

HR 109: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Solo ) = New Viguran

HR 110: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Merah ( Team Muria Raya ) = Messi

HR 111: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Merah ( Team Muria Raya ) = Chicharito

HR 112: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Biru Tua ( Team Muria Raya) = Sang Pemimpi

HR 113: Mercedes-Benz O500R 1836 Jetbus HD Air Suspension livery Mozilla Black Gold ( Team Muria Raya ) = New Inshaf

HR 114: Mercedes-Benz O500R 1836 Jetbus HD Air Suspension livery Mozilla Black Gold ( Team Muria Raya ) = Hurricane

HR 115: Hino R260 Jetbus 2 HD livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura ) = Rally Bus

HR 116: Hino R260 Jetbus 2 HD livery The Unicorn Putih Merah ( Team muria Raya ) = New Pholoss

HR 117: Hino R260 Jetbus 2 HD livery The Unicorn Putih Ungu ( Team Muria Raya ) = Netral New Style
\
HR 118: Hino R260 Jetbus 2 HD livery The Unicorn Putih Ungu ( Team Muria Raya ) = Sindhen Rathan

HR 119: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura ) = New Tomboy

HR 120: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura ) = Moslem

HR 121: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura )

HR 122: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Bojonegoro ) = Shangrilla

HR 123: Hino New RN 285 Evonext GT HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Bojonegoro ) = Parako

HR 124: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = The Breathe Virgin

HR 125: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Orange ( Team Madura ) = New Krisna

HR 126: Hino New RN 285 Jetbus 2 HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Hitam ( Team Madura ) = The Flairies

HR 127: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Muria Raya ) = Merpati Putih

HR 128: Hino R260 Jetbus HD livery The Unicorn Putih Abu2 Hitam ( Team Muria Raya ) = New Cenghoo

HR 129: Hino New RN 285 Jetbus 2 HD Air Suspension livery The Unicorn Putih Orange ( Team Muria Raya ) = New Porsche

HR 130: Hino R260 Jetbus 2 HD Air Suspension livery Mozilla Black Gold ( Team Wonogiri ) = As-Syabur

HR 131: Hino R260 Jetbus HD livery Mozilla Black Gold ( Team Wonogiri ) = New AL-Malik

HR 132: Mercedes-Benz O500R 1830 Jetbus HD Air Suspension livery Black Pearl ( Team Wonogiri ) = King Of The Night

HR 133: Mercedes-Benz O500R 1830 Jetbus HD Air Suspension livery Black Pearl ( Team Wonogiri ) = Aston Martin

HR 134: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery Symphonie = New Mualaf
HR 135: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Black Gold ( Team Wonogiri ) = Star Gleam

HR 136: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Silver Biru ( Team Solo )

HR 137: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Silver Biru ( Team Wonogiri ) = Voyager

HR 138: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Putih Abu2 Hitam ( Team Cepu )

HR 139: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Putih Abu2 Hitam ( Team Cepu )

HR 140: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Putih Abu2 Hitam ( Team Wonogiri )

HR 141: Hino R260 Zeppelin Gyga 2 HD livery Mozilla Putih Abu2 Hitam ( Team Wonogiri ) = Star Queen

HR 142: Mercedes-Benz O500R 1830 Jetbus HD Air Suspension livery Black Pearl ( Team Wonogiri )

HR 143: Mercedes-Benz OH 1626 Jetbus HD Air Suspension livery Black Pearl




Untuk anda calon penumpang bus Haryanto pembelian tiket bisa anda lakukan di Agen yang sudah tersebar di Jabodetabek -Jawa tengah sampai dengan Jawa Timur, untuk info lebih lanjut silahkan lihat lis daftar Agen PO Haryanto di bawah ini .

Kontak Agen Tiket di JABODETABEK


Kontak Agen Bus Haryanto:
Lebak Bulus: 0813 1664 2188, 021 9583 4691
0813 1799 2660, 0852 2532 2055, 0815 1116 6367
0813 1128 2410, 0812 1901 0111
Pulogadung: 0813 8082 5691, 0813 8308 6611
021 9365 6232, 0815 1187 9231, 0813 8583 9467
0813 8931 6311
Rawamangun: 0813 1062 6233
Ciledug Lembang: 085325740776
Grogol: 0813 1961 7791, 0813 8567 1180
Poris: 0813 1700 4668, 0852 1994 3238
Tangerang: 0858 1435 0111
Kalideres: 0813 1700 4668
Bitung: 081 510 140 993
Tanjung Priok: 021 33888 99
Bekasi Timur: 0813 1698 2123, 0878 7584 3652
Cibinong: 0813 8953 3523
Cibitung: 021 4656 7666
Cikarang: 0856 4754 4204, 081213009002, 087885133331
Pasar Induk : 0821 2562 4114, 0858 8140 9689, 0858 1166 8585
Cengkareng : 081319620446, 081541341317
Doyong : 081288638117
Cipete : 081316662005

Kontak agen PO Haryanto Pati
Agen Bus Haryanto Pati:
1. Ngablak : 0813 2627 0233
2. Tayu : 0856 2752 270 - 082 135 26 1919
3. Ngemplak : 0852 2623 0490
4. Wedarijaksa : 0853 2616 5646
5. Pati 1 : 0852 2588 1914
6. Pati 2 : 0812 2547 6795 | 0877 3382 1145
7. Kayen : 0813 2610 0840 | 0813 9371 3150
8. Sukolilo : 0815 1405 4469 | 0852 2622 5449
9. Kaliampo : 0852 9082 1908

10 Gabus : 0812 2563 3099 | 0877 3382 1145

Untuk Harga tiket lihat list price berikut :

Trayek Jurusan Bus Haryanto:
Jakarta - Madura
Jakarta - Surabaya
Jabodetabek - Kudus
Jabodetabek - Pati
Jabodetabek - Jepara - Bangsri - Kelet
Jabodetabek - Rembang - Lasem - Bangilan
Jabodetabek - Blora - Cepu
Jabodetabek - Solo - Prambanan
Jabodetabek - Solo - Madiun - Ponorogo
Jabodetabek - Solo - Matesih
Tarif Harga Tiket Bus Haryanto:
Pulo Gadung-Kudus: Rp 180.000
Lebak Bulus-Rawamangun-Semarang-Kudus
Tangerang-Kali Deres-Semarang-Kudus
Tangerang-Kali Deres-Cepu
Jakarta-Semarang-Kudus
Bogor-Semarang-Kudus
Serang-Semarang-Kudus
Jakarta-Surabaya
Jakarta-Prambanan
Jakarta-Solo
Jakarta-Bangkalan Madura
Jakarta-Madiun-Ponorogo
Jakarta-Gemolong